Trading Saham dengan Modal Rp.100rb

Trading saham dengan modal Rp 100rb – Dahulu kala jika kita mendengar istilah trading saham atau investasi saham, yang terbersit di benak kita adalah membutuhkan modal besar, sesuatu yang sulit dilakukan dan berkelas tinggi.

Trading Saham dengan Modal Rp.100rb

Memang pada jaman dahulu untuk melakukan jual beli saham membutuhkan modal yang cukup besar. Hal ini dikarenakan, jumlah minimal untuk pembelian saham adalah 1 lot. Sedangkan dalam 1 lot terdapat 500 lembar saham.

Bacaan Lainnya

Bayangkan jika kita hendak melakukan pembelian saham dengan harga Rp 1000 per lembarnya, maka kita harus menyediakan dana sebesar Rp 500.000. Bisa saja kita melakukan pembelian saham yang harga nya Rp 200, maka kita hanya membutuhkan modal Rp 100.000.

Jika hal ini dilakukan adalah harga saham dengan nominal dibawah Rp 300 sangat rentan dimanipulasi oleh invetor dengan modal besar. Istilah populernya gampang di goreng bandar. Saham dengan harga ini biasanya masuk kedalam third liner saham dan sebaiknya dihindari.

Untuk lebih aman nya trader pemula diharapkan melakukan pembelian saham dengan nominal harga paling kecil Rp 1000. Setidaknya saham dengan nominal ini biasanya termasuk kedalam second liner.

Untuk mengatasi hal ini, pihak regulator bursa saham melakukan perubahan jumlah lot dalam transaksi saham menjadi 100 lembar saham per lotnya. Dengan perubahan ini, diharapkan investsi saham atau transaksi jual beli saham lebih terjangkau untuk masyarakat luas.

Langkah trading dengan modal Rp 100.000 adalah sebagai berikut

  1. Buka rekening dana invetor di salah satu broker saham

Untuk melakukan transaksi jual beli saham di lantai bursa tentunya kita harus tergabung dalam suatu broker saham. Untuk mengetahui broker saham yang berada di Indonesia bisa lihat di artikel ini.

Pilih salah satu broker yang tidak menerapkan persyaratan minimal modal deposit. Karena biasanya broker saham menetapkan minimal nilai deposit untuk membuka rekening dana investor.

2. Kelompokan saham dengan harga diantara Rp 500 – Rp 1000

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa saham dengan nominal kecil sangat rawan untuk dimanipulasi oleh investor besar. Untuk menghindari hal demikian kita harus lebih selektif memilihnya.

Setelah di dapatkan daftar saham dengan range nominal ini, selanjutnya kelompokan menjadi dua kelompok. Pertama, kelompok dengan nilai transaksi harian yang cukup ramai dan kelompok kedua dengan transaksi harian yang sepi.

Fungsi dari pengelompokan ini untuk mengetahui saham yang likuid dan tidak likuid. Likuiditas ini sangat dibutuhkan jika kita akan melakukan trading saham, agar mudah saat akan melakukan order jual atau beli saham.

3. Lihat trend yang sedang terbentuk pada charting

Langkah selanjutnya yang tidak kalah penting adalah melihat trend yang sedang terbentuk pada saham yang akan kita pilih. Trend ini sangat penting bagi seorang trader, karena kita hanya membeli saham yang akan naik saja.

Untuk melihat trend yang sedang terbentuk ini bisa menggunakan beberapa indikator teknikal, misalnya moving average, trend line atau dari susunan candlestick yang terbentuk. Pilih salah satu metode saja yang menurut kita nyaman dan mudah dimengerti.

4. Tentukan entry point, exit point dan emergency point.

Point ke empat ini merupakan hal yang sangat penting. Setelah mendapatkan saham yang sedang uptrend, tentukan pada harga berapa kita bisa melakukan pembelian. Cara melakukan pembeliannya bisa dengan menggunakan harga bid yang sedang antri atau bisa melakukan pembelian instan.

Harga berikutnya yang harus kita tentukan adalah kepan kita akan melakukan ambil untung (profit taking). Hal ini berguna untuk mengantisipasi harga yang akan kembali turun setelah naik. Jangan disesali jika kita sudah melakukan profit taking, harga malah naik lebih tinggi lagi. Jika hal ini terjadi maka kita harus mensyukuri atas profit yang telah kita dapatkan.

Tentukan target profit pada awal sebelum melakukan trading. Tentukan pula angka target profit yang rasional jangan terlalu berlebihan. Hal terpenting yang harus kita pegang adalah konsisten kan terlebih dahulu profit yang di hasilkan jangan mendahulukan besaran profit yang di harapkan.

Point berikutnya yang tidak kalah penting adalah emergency point atau biasa dikenal dengan sebutan cut loss. Titik ini sangat berguna untuk melindungi modal yang kita miliki. Point ini akan dieksekusi jika harga tidak sesuai dengan harapan kita.

Mengapa cut loss itu penting??

Cut loss merupakan salah satu cara untuk membatasi resiko kerugian agar tidak terlalu besar. Oleh karena itu cut loss bisa disebut juga sebagai emergency exit poin.

Ketika seorang trader melakukan cut loss atas posisi yang telah diambil sebelumnya, bukan berarti merealisasikan kerugian yang di deritanya. Mealinkan untuk mencegah kerugian saham yang lebih besar akibat dari kesalahan analisa. Karena pada dasarnya turunnya suatu saham sampai dimana tidak ada yang mengetahuinya.

Apalagi jika modal trading kita sangat kecil, maka langkah cut loss itu sangat penting. Ibaratnya jika modal kita sedang “nyangkut” di saham yang sedang downtrend, maka kita tidak bisa melakukan pembelian lagi apabila kita menemukan saham yang potensial.

5. Buat jurnal trading

Tuangkan semua hal yang terkait dengan strategi trading yang kita gunakan dalam jurnal trading. Mulai dari analisa, entry point, exit point, cut loss serta hasil trading baik untung ataupun rugi.

Jurnal trading ini bisa kita gunakan untuk evaluasi selama melakukan trading. Jika kita menghasilkan profit maka lakukan analisa mengapa kita bisa menghasilkan profit.

Apabila sudah ditemukan alasannya maka kita bisa lakukan hal yang sama untuk trading berikutnya agar kita bisa menghasilkan profit pula. Begitupun jika kita mengalami loss dalam trading. Lakukan analisa agar tidak terjadi lagi kerugian yang sama pada waktu yang akan datang.

Kesimpulan

Trading saham dengan modal Rp 100rb sangat bisa dilakukan. Namun dengan modal sebesar ini jangan berharap mendapatkan profit di atas modal yang kita miliki. Dengan kisaran profit 3-5% setiap melakukan posisi sudah cukup bagus.

Sebelum melakukan posisi pembelian maka lakukan terlebih dahulu analisa atas saham yang akan kita beli. Tentukan pula entry point, exit poin (profit taking) dan emergency exit point. Hal ini agar trading kita terarah dan tidak asal-asalan dalam trading.

Jadikan trading saham dengan modal kecil ini sebagai latihan dan digunakan untuk menemukan sistem trading yang sesuai dengan karakter kita. Jika kita sudah menemukan sistem trading yang handal dan menghasilkan profit konsisten maka kita bisa menaikan modal trading kita agar bisa menghasilkan profit yang besar juga.

Selalu evaluasi hasil trading yang telah kita dapatkan baik untung atau rugi dengan bantuan jurnal trading yang telah kita buat. Evaluasi ini berguna untuk mengetahui kekurangan dari sistem trading kita. Dengan diketahuinya kekurangan trading bisa kita perbaiki untuk trading berikutnya.

Demikian artikel yang membahas tentang trading saham dengan modal Rp 100rb. Semoga bisa bermanfaat.

Pos terkait