Indikator Trading Paling Akurat dan Cara Menggunakannya

Indikator trading paling akurat menjadi kunci sukses meraih keuntungan di dunia investasi jangka pendek. Indikator adalah tools yang menampilkan informasi yang berkaitan dengan harga jual dan beli. Jadi, trader ini juga sangat mengandalkan kecermatan dalam mengolah data, ya.

Trader yang sukses dan bisa menghasilkan keuntungan yang konsisten pastinya telah memiliki pemahaman yang baik tentang indikator. Trader tidak bisa sembarangan menjual atau membeli, tapi harus menganalisa lebih dulu. Itulah kenapa trader pada dasarnya harus stay di depan komputer untuk update trend buy and sell.

Bacaan Lainnya

4 Indikator Trading Paling Akurat

Aplikasi trading pasti telah memiliki tools indikator masing-masing, bahkan jumlahnya ada banyak. Trader bebas untuk memilih jenis indikator sesuai pemahaman masing-masing karena fungsinya juga berbeda. Kali ini, ada rekomendasi indikator trading paling akurat yang bisa kamu coba.

1. Moving Average

Pertama ada indikator yang akurasinya tinggi yaitu Moving Average. Trader profesional juga sudah banyak yang menggunakan indikator ini. Indikator ini menampilkan trend yang sedang naik dan turun.

Tapi, tentu setiap indikator ada kekurangannya, makanya tidak cukup hanya menggunakan satu indikator saja. Jika hanya mengandalkan Moving Average maka akan sulit untuk mengambil keputusan jual atau beli. 

Moving Average ini bisa menjadi indikator support karena sifatnya dinamis. Cara menggunakan Moving Average adalah, jika trend sedang naik artinya mendukung untuk buy, dan sebaliknya.

2. RSI (Relative Strength Index)

Indikator trading paling akurat berikutnya adalah RSI yang menampilkan informasi overbought atau oversold. Overbought artinya ada banyak trader yang membeli, sementara oversold artinya ada banyak trader yang menjual.

RSI sebenarnya indikator yang sangat berguna, hanya saja indikator ini memiliki kekurangan yang membuat trader terjebak. Salah satunya akrena sinyal RSI sering tidak muncul sehingga akurasinya kadang berkurang.

Cara menggunakannya, jika indikator menunjukkan oversold artinya saham sedang ada banyak orang yang menjual sehingga harganya turun, dan sebaliknya.

3. Bollinger Bands

Bollinger bands termasuk indikator yang jenis informasinya trends, mirip seperti Moving Average. Namun, Bollinger Bands memuat informasi trends lebih lengkap, jadi tidak hanya sekedar uptrend dan downtrend saja.

Informasi dari indikator ini bisa menampilkan kapan harga sudah sangat turun dan kapan harga menjadi sangat naik. Jika garis menuju ke bawah maka harga akan turun, sebaliknya jika garis meningkat ke atas artinya harga naik.

4. Stochastic Oscillator

Stochastic adalah indikator yang sering menjadi acuan para trader karena memuat informasi kapan trend akan berakhir. Sinyalnya hampir mirip dengan RSI hanya saja lebih sensitif dan akurasinya tinggi.

Indikator ini mampu menampilkan sinyal perbandingan dari trend harga waktu ke waktu. Cara menggunakannya, jika sinyal mendekati garis atas maka memberikan tanda sell, dan sebaliknya. 

Empat indikator trading paling akurat di atas adalah informasi grafis untuk menentukan jual beli trading. Kembali lagi, pemahaman mengenai sinyal pada indikator bergantung pada pengetahuan masing-masing trader.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar