Bagi pemain cryptocurrency mungkin sudah sering mendengar istilah hardfork ini, karena sudah banyak koin yang melakukan hardfork, misalnya Bitcoin, ETH dan doge. Lalu sebenarnya apa pengertian dari hardfork tersebut.
Hardfork adalah peristiwa dimana team pengembang dari koin tersebut untuk melakukan perubahan/penambahan fitur baru pada program koin tersebut. Biasanya tujuan dari penambahan/perubahan fitur tersebut adalah untuk mengamankan jaringan koin tersebut atau untuk beradaptasi karena meningkatnya jumlah pengguna dari koin tersebut. Jika perubahan ini sangat besar, biasanya setelah proses hardfork akan menghasilkan altcoin baru yang dinilai lebih sempurna. Namun ada juga proses hardfork yang tidak menghasilkan altcoin baru.
Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana nasib para pemegang koin lama jika terjadi hardfork, katakanlah para holder bitcoin. Pada umumnya, koin yang lama akan dikloning dengan koin yang baru. Maksudnya jika kita memiliki 3 keping bitcoin sebelum aktivitas hardfork, maka setelah hardfork koin kita akan bertambah menjadi 3 keping bitcoin dan 3 keping altcoin baru yang tercipta setelah hardfork.
Perlu diingat, saat terjadi hardfork sebaiknya jangan melakukan transaksi menggunakan koin tersebut agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dari transaksi tersebut.
Hardfork bisa saja terjadi ketidakcocokan antara sistem yang lama dengan sistem yang baru, jadi sebaiknya lakukan update semua aplikasi yang berkaitan dengan koin tersebut agar kita masih bisa bertransaksi.
Jadi jika ada info bahwa koin yang saat ini sedang kita hold akan melakukan hardfork, harus dicermati dengan benar agar tidak terjadi kesalahan pada koin yang kita simpan.
Bagaimana Cara Kerja Hardfork
Sebagai contoh sekelompok orang ingin melakukan perubahan terhadap kode bitcoin, katakanlah mereka menamakan kode tersebut dengan Bitcoin ABC, perubahan terhadap kode ini bisa diterima atau ditolak oleh para pengguna bitcoin khususnya mereka yang menjalankan kode atau miner. Bagi mereka yang menolak maka tidak perlu mengupdate kode lama dengan kode baru, tetapi bagi yang setuju maka perlu mengupdate kode mereka dengan yang baru.
Jika jumlah penerima dan penolak perubahan kode sama besar maka akan muncul 2 blockhain berbeda, yang pertama blockchain awal yang menggunakan kode lama dan satu lagi blockchain baru yang menggunakan kode bitcoin ABC seperti contoh diatas.
Jika kelompok orang yang setuju menerima perubahan kode bitcoin lebih banyak dengan yang menerima, maka kode Bitcoin ABC akan menjadi bitcoin karena mereka adalah mayoritas, dan yang menolak perubahan akan menggunakan koin lama dan blockchain lama tetapi dengan nama berbeda, bisa disebut apa saja seperti Bitcoin Old atau lainnya.
Biasanya mereka yang tetap menggunakan nama bitcoin adalah yang memiliki hashrate paling tinggi, ini artinya kode mereka yang paling banyak di jalankan.
Jika 90% menerima perubahan terhadap kode maka biasanya tidak ada pemisahan blockchain, jadi tidak ada muncul koin baru.
Semoga artikel yang membahas tentang pengertian hardfork ini bisa membantu menjelaskan..
1 Komentar