ANALISA SAHAM SECARA FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL

Dalam dunia investasi saham ada dua jenis cara analisa saham, yaitu analisa Fundamental dan Teknikal. Kedua cara menganalisa ini yang kemudian membedakan tipe seorang investor, apakah ia seorang Trader atau Value Investor. Keuntungan dan resiko dari kedua teknik analisa tersebut tentunya jauh berbeda. Jika anda bertanya mengenai Warrent Buffet, maka beliau adalah salah satu orang yang berhasil dalan berbisnis saham dengan menjalankan cara yang pertama, yaitu dengan menganalisa fundamental sebuah perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli sahammnya dan bahkan sama sekali tidak mempertimbangkan teknikalnya atau penilaiannya pada grafik harganya saat ini. Dari analisa teknikal ini ada juga yang menganut analisa bandarmologi, yaitu analisa yang 

menitik beratkan pada bandar yang menggerakkan harga saham di pasaran, tetapi dia masih menggunakan chart untuk menganalisanya, oleh karena itu bandarmologi ini masih turunan dari ilmu teknikal.

Analisa saham secara fundamental memiliki pengertian dalam memutuskan beli atau jual suatu saham berdasarkan dari aspek-aspek fundamental perusahaan yang akan dibeli atau jual. Aspek fundamental yang dianalisa biasanya pendapatan per saham atau EPS – Earning per Share, Nilai buku Saham atau PBV – Price Book Value, serta rasio pengeluaran dan nilai buku ekuitas dari saham itu sendiri. Orang-orang yang menganut cara ini biasa menamakan dirinya “value investor”. Analisa yang mereka lakukan biasanya dilakukan saat laporan keuangan perusaahan diterbitkan baik yang kuartalan, semesteran atau tahunan.

 

Bacaan Lainnya

ANALISA SAHAM SECARA FUNDAMENTAL DAN TEKNIKAL



Sedangkan analisa secara teknikal memiliki arti dalam memutuskan jual atau beli suatu saham mereka berdasarkan data-data yang terkini dari market yang sedang berjalan. Biasanya data-data ini dituangkan dalam bentuk chart atau grafik. Jenis analisa ini biasanya lebih fokus pada pergerakan saham daripada masalah fundamental perusahaan. Mereka penganut cara analisa ini biasa disebut “trader”. Jika berdasarkan time frame yang digunakan untuk melakukan trading, “trader” ada yang disebut daily trader, swing trader atau ada juga trader buy hight sell higher. 


Perbedaan analisa inilah yang menyebabkan market bergerak dinamis. Hal ini pula yang menyebabkan terjadinya transaksi jual-beli​ saham. Biasanya seorang value investor memutuskan beli saham saat harga saham benar-benar sudah jatuh dan dianggap murah, dimana biasanya kondisi jatuh ini banyak para trader yang melakukan jual saham. Sedangkan jika kondisi saham sedang uptrend dimana harga saham sudah dibilang mahal justru para trader ini pada beli saham saat para value investor melakukan jual saham. Bayangkan jika semua orang memiliki style value investor semua maka jika harga sudah mahal dan value investor ini ingin jual saham dan tidak ada yang minat untuk membelinya, maka keuntungan yang sudah didapat tidak dapat direalisasikan.


Demikian penjelasan singkat tentang analisa secara teknikal dan fundamental saham.

Selamat berinvestasi…

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar