Cara Manentukan Nilai Intrinsik Suatu Saham

Cara yang paling sederhana untuk menentukan nilai intrinsik suatu saham adalah dengan menggunakan Teknik PBV dan PER, dengan kedua Teknik ini kita bias melihat suatu saham itu masih under value atau over value.

Kedua Teknik ini tidak akan bekerja dengan optimal jika kita terapkan untuk wonderful company, dimana suatu perusahaan tersebut selalu menghasilkan profit yang aduhai tiap tahunnya, karena seringkali hasil perhitungan menunjukan harga yang over value. Perusahaan wonderful company ini memiliki peluang besar untuk terus menghasilkan income yang sangat besar pada tahun-tahun yang akan datang. Oleh karena itu, untuk jenis saham perusahaan seperti ini harus pula memasukkan besaran potensi income yang akan didapat pada masa depan.

Untuk menghitung value dari perusahaan seperti ini, kita bisa menggunakan metode EPS Growth dan Equity growth. Dua metode ini berpatokan pada pertumbuhan laba perusahaan.

Untuk menghitung metode EPS Growth bisa dijelaskan sbb:

Bacaan Lainnya

Langkah pertama untuk melakukan perhitungan metode ini adalah dengan menentukan laju pertumbuhan laba perusahaan pada 5-10 tahun terakhir. Untuk menghitung laju pertumbuhan laba ini bisa menggunakan metode Compound Annual Growth Rate (CAGR). Persamaan untuk menghitung CAGR bisa menggunakan persamaan berikut:

  • Nilai akhir = Laba perusahaan akhir periode
  • Nilai awal = Laba perusahaan awal periode
Untuk contoh kasus kita ambil laba perusahaan ULTJ pada periode 2009 sampai 2018
Dari table di atas Nilai CAGR bisa kita hitung menjadi
Nilai pertumbuhan majemuknya menjadi 31%, ini terbilang fantastis, karena biasanya perusahaan-perusahaan besar bertumbuh sekita 10-20%.
Hal penting yang perlu diperhatikan saat menghitung nilai pertumbuhan majemuk ini adalah, bahwa nilai pertumbuhan ini bukan merupakan nilai pertumbuhan rata-rata tiap tahun perusahaan tersebut, karena dari persamaan diatas yang dihitung hanya laba pada awal tahun dan akhir tahun periode. Jika ada penurunan laba pada pertengahn periode tidak akan terhitung (tercover). Jadi kita perlu berhati-hati untuk menggunakan perhitungan CAGR ini.
Setelah mengetahui CAGR suatu perusahaan kita bisa menghitung nilai EPS suatu saham di tahun yang akan datang dengan persamaan
Misalkan pada laporan akhir tahun 2018 nilai EPS ULTJ adalah RP. 60,4/ lembar, maka nilai EPS untuk tahun-tahun yang akan datang bisa kita hitung. Karena untuk factor keamanan nilai CAGR ini kita batasi menjadi 20% saja, karena cukup sulit untuk suatu perusahaan mencetak profit secara konsisten sebesar 31%. Maka perhitungannya menjadi sbb:
Untuk selanjutnya nilai EPS ini harus di diskon lagi karena pertimbangan laju inflasi dan resiko yang harus kita tanggung saat berinvestasi di saham, anggap lah nilai diskon tersebut mendekati nilai bunga obligasi pemerintah sebesar 6,8%.
  • Total EPS = total proyeksi EPS selama jangka waktu tertentu
  • Rate = persentasi resiko (dalam hal ini bunga obligasi pemerintah 6,8%)
Dan terakhir untuk menghitung nilai intrinsik perusahaan bisa menggunakan persamaan berikut
  • BVPS = nilai buku per lembar saham
Demikian ulasan singkat untuk menghitung Nilai intrinsik suatu saham perusahaan berdasarkan nilai EPS Growth,semoga bermanfaat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *