Bandarmologi, Analisa Investor Asing

Analisis Bandarmologi juga merupakan analisa yang digunakan para pelaku pasar dengan melihat pergerakan bandar saham untuk mengetahui pergerakan saham dalam waktu dekat. Analisa yang fokus membaca pergerakan para Big Player yang memiliki kekuatan menggerakan harga saham yang mereka kuasai seperti MARKET (Pasar Modal) yang  merupakan tempat bertarungnya big player dengan small player, masing-masing pihak memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing, dan keduanya saling membutuhkan, karena setiap ada yang beli harus selalu ada yang jual.

Menganalisa pergerakan harga saham dengan fokus menganalisa proses jual beli dari saham yang bersangkutan bukanlah analisa yang baru, analisa ini sudah dilakukan oleh Charles H. Dow  (Founder dari Dow Jones) sejak tahun 1851, teori yang beliau buat kita kenal sebagai Dow Theory.

Bacaan Lainnya

Setidaknya bandar ini memiliki 3 fungsi, yaitu:
1. Menjaga likuiditas sebuah saham
Beberapa emiten, atau pemegang sahamnya memiliki kepentingan atau keinginan untuk menjaga nilai sahamnya di harga tertentu. Mereka berkepentingan untuk menjaga nilai sebuah saham agar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Di sinilah bandar diperlukan untuk menjaga harga sahamnya.

2. Mengakumulasi sebuah saham
Bandar juga dapat berfungsi untuk mengumpulkan dan mengakumulasi sebuah saham. Contohnya bila sebuah perusahaan tertentu berencana melakukan buyback, maka mereka akan menghubungi bandar untuk menyusun strategi pembelian kembali sahamnya.

3. Mendistribusikan sebuah saham
Bandar juga bisa di gunakan jika salah satu pihak akan melakukan penjualan atau distribusi sebuah saham. Hal ini bertujuan agar harga rata-rata penjualan saham bisa konsisten tinggi dan mendapatkan profit yang konsisten. Dalam prakteknya bandar mengatur ritme penjualan saham dalam jumlah yang cukup banyak agar harga tidak langsung turun banyak saat proses distribusi saham.

Pada bursa saham transaksi yang terjadi layaknya seperti pasar tradisional pada umumnya. Harga akan bergerak berdasarkan penawaran jual dan beli pelaku pasar. Para penganut teknik bandarmologi ini percaya bahwa orang atau institusi yang memiliki saham dalam jumlah besar akan memiliki informasi lebih akurat dan akan memperoleh info lebih awal di banding dengan investor retail.

Berbekal informasi yang lebih cepat inilah, para bandar bisa mengatur pergerakan arah saham akan di bawa kemana. Tentunya dengan patokan agar tetap menguntungkan pihak mereka.

Peranan dari group-group diskusi publik yang ada di dunia online juga sangat penting. Maksudnya begini, jika bandar ingin menjual atau mendistribusikan saham yang sedang di “pegangnya” maka harus ada pihak yang mau menampung barang yang sedang dijualnya.

Melalui group diskusi publik ini lah mereka akan menggiring investor ritel untuk membeli saham yang sedang didistribusikan, tentunya dengan adanya berita yang menguatkan alasan untuk membelinya.

Cara melihat pergerakan bandar.
Pada bursa saham di Indonesia kita bisa mengetahui identitas pembeli atau penjual saham yang terjadi di lantai bursa. Tentunya tidak semua data bisa didapatkan, biasanya minimal kode broker yang di gunakan untuk transaksi dan kewarganegaraan si pembeli atau penjual.

Berbekal dua data tersebut kita bisa mengelompokkan menjadi top 5 broker transaction dan foreign net transaction. Alasan menggunakan 5 broker teratas ini adalah bandar dalam melakukan pekerjaannya (baik itu untuk akumulasi, distribusi atau menjaga likuiditas suatu saham) mereka tidak menggunakan hanya satu broker, oleh karena itulah kita gunakan 5 top 5 broker transaction.

Di setiap aplikasi online trading terdapat summary transaksi. Data ini adalah jumlah transaksi yang dilakukan broker baik jual atau beli pada suatu saham dan diurutkan dari nilai terbesar sampai terkecil. Karena satu broker bisa melakukan posisi jual atau beli, maka dari data ini kita bisa mendapatkan net posisi yang sedang terjadi pada broker tersebut.

Jika net transaksi jual nya lebih tinggi dari beli nya, maka posisi broker tersebut sedang distribusi saham. Begitu pun sebaliknya jika broker tersebut sedang posisi akumulasi maka net transaksi beli akan lebih besar dari pada net transaksi jualnya.

Setelah mengetahui posisi broker sedang net buy atau net sell, kita ambil 5 broker terbanyak yang melakukan transaksi pada saham tersebut. Jika dari ke lima broker tersebut lebih banyak yang melakukan net buy maka bisa dikatakan saham tersebut sedang di akumulasi oleh bandar. Begitupun sebaliknya jika saham sedang didistribusikan oleh bandar, maka transaksi net sell nya akan lebih tinggi.

Data berikutnya yang bisa kita peroleh dari running trade aplikasi online trading adalah kewarganegaraan pembeli atau penjual saham. Untuk data ini kita pilih kewarganegaraan asing saja yang melakukan transaksi. Alasannya adalah transaksi yang dilakukan di bursa saham Indonesia masih dikuasai oleh asing (foreign)  Oleh karena itulah pergerakan asing bisa mewakili pergerakan bandar. Jika net foreign buy lebih besar dari net sell foreign maka posisi saham sedang diakumulasi oleh bandar begitupun sebaliknya.

Tahapan transaksi bandar
Dalam melakukan aksinya, para bandar ini melakukan tahapan-tahapan yang sudah terencana dengan matang. Tujuan dari aksi bandar ini adalah memperoleh keuntungan dari bursa saham. Keuntungan ini diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli saham.

Tahap akumulasi
Seperti dijelaskan diawal, bahwa para big player akan memperoleh akses informasi lebih awal dari para investor retail. Jika mereka mendapatkan informasi bahwa saham X akan terjadi kenaikan yang cukup signifikan karena salah satu faktor fundamentalnya, maka mereka akan melakukan tahap akumulasi. Pada tahap ini, bandar akan menjaga agar harga saham tidak melonjak tinggi agar bisa membeli dengan harga murah. Mereka biasanya melakukan akumulasi secara diam-diam.

Disisi lain bandar juga harus memastikan supplay atau ketersediaan saham yang akan di beli selalu tersedia. Biasanya para bandar ini menyebabkan berita negatif baik pada media masa atau forum-forum diskusikan publik.

Tahapan mark up
Proses akumulasi ini biasanya akan berakhir dengan ditandai adanya markup harga. Markup harga ini maksudnya adalah lonjakan harga yang tiba-tiba untuk menarik minat beli pihak lain.

Pada tahapan ini, berita-berita positif akan bertebaran untuk baik di media massa atau di forum-forum diskusi publik. Tujuan lonjakan tiba-tiba dan penyebaran berita positif ini bertujuan untuk menarik minat pihak lain untuk bertransaksi pada saham yang telah di akumulasinya.

Tahapan distribusi
Penyebaran berita positif akan terus bergulir sampai tahap distribusi ini berlangsung. Pada tahapan ini bandar yang telah melakukan akumulasi pada harga bawah dan harga saat ini yang telah terbang, membuat bandar siap mendistribusikan saham koleksinya.

Pada tahapan ini biasanya harga dibuat side ways sama seperti akumulasi, harga akan sesekali turun tetapi akan naik lagi ke harga semula. Berita-berita positif akan semakin banyak bertebaran, untuk memikat minat beli ritel yang merasa tertinggal kereta saat fase mark up.

Tahapan mark down
Pada tahap ini, barang yang berada di gudang bandar sudah sangat sedikit karena sudah habis terdistribusikan saat fase distribusi.

Inilah akhir dari hajatan bandar menggoreng saham. Pada tahapan ini, harga akan turun secara drastis bahkan tidak menutup kemungkinan harga akan lebih rendah dari sebelum fase akumulasi bandar. Hal ini dikarenakan banyak investor retail yang melakukan cutloss untuk menghindari kerugian yang lebih banyak.

Demikian artikel seputar bandarmologi saham, semoga bisa bermanfaat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *